Friday, December 14, 2012

Bekerja Untuk Siapa?


Bekerja, apapun itu as long as i feel in love with it i will do it. Itu yang selama ini saya lakukan. Layaknya melakukan kesenangan bagi diri sendiri. melakukan apapun asal diri ini senang dan tanpa merugikan orang lain. Walau kadang memang hasil yang didapat tidak seberapa cuma kalau diekmbalikan ke khittah saya dalam bekerja itu tidak menjadi mengapa toh saya juga masih sendiri ini. Belum ada anak orang yang harus saya tanggung hidupnya. So, why so serious.. :p



Jikalau posisi saya sedang melamar pekerjaan dan diberi tiga pertanyaan tentang pekerjaan yang ideal menurut saya, maka seperti inilah garis besarnya. Kalau disuruh memilih antara kerja dilapangan atau dilingkup ruangan saya akan memilih bekerja di dalam ruang. Takut panas? ah maskulin sekali saya. Cuma memang kadang kondisi tubuh yang selalu saja tidak bisa berkompromi jika harus dipaksakan bekerja di luar.

Pertanyaan selanjutnya adalah bekerja secara wiraswasta atau mengabdi pada orang, untuk yang kedua ini saya lebih memilih pada pilihan pertama. Bekerja wiraswasta bukan berarti lalu seenak jidat dan diibaratkan menjadi bos. Bukan itu, malah lebih berat jika dibandingkan dengan pilihan kedua untuk bekerja pada orang lain yang untuk tiap bulannya pasti sudah pasti.  Menjadi wiraswasta itu sejatinya sudah ada dan ditakdirkan pada orang-orang yang bahkan sebelum lahir pun didalam janin dia sudah berpikir usaha apa nantinya yang akan dibuka ketika lahir di dunia. Sedangkan sebagian banyak orang lainnya yang tidak diberi jiwa wiraswasta sejak lahir, harus terlebih dulu pontang-panting mengikuti banyak seminar dan bagai mengkuti lomba untuk meretwet twit2 dari para motivator2 yang justru semakin banyak mereka meretwet maka semakin banyak pula yang mereka abaikan. hmm.. tapi itulah yang dilakukan hanya untuk menumbuhkan jiwa wiraswasta dalam dirinya. Tapi tentu bekerja pada orang lain bukanlah sesuatu yang jelek pula. Kedua orang tua saya pun bekerja pada orang, kecuali eyang putri saya yang dia berjualan di pasar. Bekerja pada orang untuk mencari ilmu dan kemudian membuka sendiri dengan inovasi dan ide segar adalah salah satu cara pula untuk menjadi seorang wiraswasta yang handal.

Nah, untuk pertanyaan ketiga adalah menjadi seorang freelance atau bekerja menetap. Hmm.. agak susah sik. Dua-duanya sama saja, ketika ada yang bilang freelance lebih enak karena waktunya banyak dan bisa kerja dimana saja, mungkin saya akan mengamini untuk statement yang kedua. Untuk masalah waktu sik sebenarnya sama cuma tinggal bagaimana orang tersebut bisa memanage waktunya, Ya mungkin saja kalian melihat orang tersebut kalo siang main lalu tidur terlelap disaat kalian bekerja tapi tahukah kamu ketika malam justru mereka aktif bekerja. Bahkan tak tentu waktunya. Dan jika ada yang bilang kalau freelance itu enak bisa jadi bos sendiri itu juga tidak sepenuhnya benar juga. Toh yang memberi mandat project kepada seorang freelance juga bisa dianggap sebagai bos dalam tanda kutip merangkap sebagai klien juga.

Menjadi seorang yang bebas, baik secara finansial maupun waktu. Siapa sih yang ga suka dengan hal tersebut? Impian tiap orang untuk bisa seperti itu, bahkan mungkin yang sering ikut berbagai macam seminar motivasi rasanya sudah mahfum dengan kalimat tersebut. Namun nyatanya banyak yang belum berani berspekulasi untuk mampu berdiri sendiri. Ya memang jangan lalu dimakan mentah untuk langsung bisa mandiri. Mandiri dalam artian ketika semua sudah direncanakan dengan matang. Tetap sebelum memulai segala sesuatu harus dimulai dengan yang namanya riset dulu. Jadi jangan seperti orang yang bunuh diri. Konyol itu namanya.

Saya sendiri lebih suka untuk bekerja sendiri, mengatur segalanya baik dari hal kecil sampai urusan besar. Ikut membantu ekonomi orang lain dan bertanggung jawab terhadap apa-apa yang dihasilkan untuk kepentingan lingkungan. Ya, saya ingin memiliki sebuah perusahaan sendiri! Semua sedang dalam tahap perencanaan. Tapi bagaimana jadinya ketika yang terjadi nantinya justru saya berputar halauan menjadi bagian dari korporasi suatu perusahaan?

No comments: