Friday, March 30, 2012

Is that you, dear?

I thought that i know you..
I thought that you still be the same like the last time we meet. Oh no! it's like the first time you give me your smile from your tiny lips..
I thought that.. ah! all I think about you is still you before became you like now..
But, its already different.

You've been changed or its just me that don't try to know you more?

Wednesday, March 28, 2012

hello, I'm single


"Dari sekian banyak cewe, kenapa sih masih jomblo?"
"Kasian amat belum punya cewe" atau sebuah excuse
"Daripada situ, jomblo.."

Kalimat yang sudah cukup lazim terdengar buat saya ketika mempermasalahkan tentang status hubungan yang sedang dijalani. Sepengetahuan saya, kalimat jomblo mulai terdengar familiar ketika band gigi melabeli salah satu lagunya dengan nama tersebut. But forget about the name, yang ingin saya katakan disini adalah bagaimana saya melihat sisi kesendirian saya. Saya mungkin termasuk orang yang banyak mengumbar kesendirian saya menjadi sebuah joke yang sering sekali orang anggap itu menjadi sebuah hal yang serius dimata mereka. It's true, sebagian kecil dari mereka berusaha mencarikan saya jodoh dengan cara mereka sendiri (many thanks for this kind of people for what they tried to do with me, even most of  it never worked at all. hehe.. ) dan sebagian besar lainnya selalu saja menertawakan dengan keadaan yang ada, its funny ha..

Thursday, March 1, 2012

Burn your money!!

Dear money, why you can be so fenomenal like this time? when everyone try harder or even harder to get over you. Memang tidak mungkin menafikkan jika kita hidup di dunia yang apa-apa selalu berujung pada yang namanya uang. Uang yang dipakai sebagai alat tukar menukar dimana ketika barter sudah menjadi tidak populer lagi dijaman modern seperti sekarang. Bahkan sekarang keadaan uang pun mejadi semakin tidak terlihat bentuknya. Sebagai contoh seperti ini, pernahkan seseorang yang mengaku milyuner atau bahkan trilyuner atau mungkin lebih dahsyat lagi sebagai bilyuner yang pernah melihat seluruh uangnya dalam bentuk fisik? I guess not, semua hanya telihat dalam bentuk angka dan angka!

Tapi terlepas dari itu semua ada yang cukup membuat saya sedikit bergidik dengan diri saya sendiri yaitu bagaimana saya tidak terlalu memperdulikan dengan uang yang saya sendiri miliki saat ini. Kalimat sebelum ini mungkin terlihat sombong atau munafik dengan berlagak bahwa saya sudah cukup kaya atau bagaimana, tapi demi apapun itu bukan! Saya masih orang biasa pada umumnya, bahkan dalam hal urusan income pun masih tidak stabil. Yang saya mau tekankan disini adalah, bagaimana saya melihat nilai dari uang itu sendiri. Saya lebih banyak bingung sendiri ketika saya mendapati uang ditangan saya. Membelanjakannya? Tentu saja tapi diluar itu saya sendiri masih bingung akan dikemanakan uang itu. Hal yang bertolak belakang ketika memasuki awal bulan untuk bekerja hanya agar bisa mendapat upah dari situ.

Mungkin kondisi saya saat ini yang membuat saya mengacuhkan uang. Ketika tidak ada"tanggungan"yang harus diemban dan juga pemikiran saya sendiri dimana saya lebih memilih untuk hidup berkecukupan dengan pikiran yang tenang dibanding uang berlimpah dengan masalah yang berlimpah pula. Jujur bukan materi yang membuat saya tenang, melainkan bisa berada didekat keluarga saya sendiri itu sudah cukup! Saya tidak mau suatu saat nanti ketika ajal mendekati saya, baru saya berpikir dan menyesal karena waktu yang saya punya didunia lebih banyak hilang untuk mengejar materi dibanding untuk bisa berada didekat orang-orang yang"benar-benar"saya sayangi.