Wednesday, April 27, 2011

AntiKlimaks!!


"Football is simple but the hardest thing to do is playing simple football."
Johan Cruijff

Tak terasa semusim sudah Liga Divisi Utama akan berlalu, perjalanan sebuah klub dari Sleman yang sejak kick off pada tanggal 22 November 2010 yang menjadi laga kandang pertama PSS di Std. Old Tridadi karena Maguwoharjo International Stadium sedang dipakai untuk penampungan korban erupsi merapi. Namun untuk hari Jumat besok tepatnya tanggal 29 April 2011 akan menjadi sebuah hari Jumat agung bagi sebagian orang penganut paham sepakbola di Sleman yang bermahzabkan PSS didalamnya. Terpujilah mereka yang mengagungkan Jumat Agung esok dimana akan bertanding PSS dengan Barito Putra sebagai laga kandang terakhir PSS di musim ini.

Pertandingan kandang besok adalah akhir dari semua perjalanan panjang sebuah tim dalam kompetisi musim ini. Dengan fakta bahwa tim ini memang tidak mampu melanjutkan menuju ke babak 8 Besar yang merupakan tahapan selanjutnya untuk mampu menembus kasta tertinggi di bawah PSSI yaitu Liga Super Indonesia. Berat memang menerima kenyataan ini, namun faktanya memang demikian, tim ini tidak cukup mampu bersaing dengan tim-tim lain di grup 3 liga divisi utama. Banyak hal yang mempengaruhi kenapa tim ini terseok-seok berlumur darah dalam perjalananya sampai sekarang. Terlalu banyak yang harus dirubah dan diperbaiki kalau memang ada niatan untuk tampil ke kasta tertinggi pada musim depan, namun bukan masalah sepele membalikkan telapak tangan untuk itu semua.

Keterangan mengejutkan muncul dari manajer tim ketika sehabis dihajar pada laga tur Jawa Timur kemarin, dimana PSS harus tenggelam dengan skor 4-0 oleh Persipro dan 3-0 oleh PSMP yang pada pertandingan terakhir terjadi keributan besar dimana seluruh pemain sekaligus pemain cadangan menghajar wasit Nurdin yang bertugas dan harus dilarikan ke Rumah Sakit akibat hal tersebut. Efek non teknis menjadi kendala utama ketika tim menjalani tur kandang maupun tandang selalu dikerjai oleh pihak pengadil di lapangan, untuk laga terakhir itu segala emosi pemain keluar. Pada sebuah media massa dikatakan oleh manajer tim bahwa kondisi PSS musim ini diakibatkan oleh persiapan tim yang mepet, banyaknya pemain muda, dan salah satunya saya lupa waktu itu karena sudah cukup lama. What The Fuck!! How can he talked like that bloddy hell. Tak sepantasnya hal-hal tersebut menjadi alasan, terkesan klise tapi ini sudah keterlaluan. Bagaimana mengkambinghitamkan hal tersebut. Oke, saya akui memang hal tersebut benar adanya dimana skuad PSS musim ini terdiri dari anak-anak muda dan persiapan yang mepet tapi itu kebijakan siapa? Manajemen bukan? Jadi ya harusnya manajemen yang secara terbuka minta maaf karena itu kesalahannya bukan bicara hal tersebut!

"curva nord"

Seingat saya memang ada kendala di awal musim dimana manajemen tidak mampu bertindak sebelum adanya sebuah agreement dengan pemerintah daerah setempat mengenai dana. Hal yang selama ini mejadi bahan bakar klub ini dalam mengarungi kompetisi penghisap uang rakyat! Setelah adanya persetujuan dari pemda, maka manajemen yang ada mulai berjalan dengan mulai mencari pemain yang masalahnya kali ini metode yang digunakan aneh yaitu mencari ke daerah Sidoarjo, i even don't know how can they do that. Hasilnya tim yang didapat selepas pulang dari Sidoarjo sangatlah mengecewakan. Belum lagi masalah pelatih yang didapat yaitu Inyong Lolombulan yang pada akhirnya harus angkat kaki untuk pindah ke tim Persis Solo dan diganti oleh pelatih baru M. Basri. Perlahan tapi pasti tim yang diramu M. Basri menunjukkan peningkatan walau memang tidak begitu membanggakan, tapi dengan materi yang ada saya rasa itu sebuah hasil yang maksimal. Hormat saya untuk beliau!

Apapun yang terjadi inilah faktanya, tim ini harus berjuang keras sperti musim sebelumnya untuk lepas dari jeratan degradasi. Miris rasanya sebagai suporter harus menerima kenyataan tersebut, tapi kami bagian dari pada mereka. Kami harus berjuang bersama baik susah ataupun senang, sewaktu berjaya ataupun ketika tim ini berdarah di kubangan lumpur sekalipun. 11 orang dilapangan itu adalah para nabi kami. Berjuanglah untuk Jumat agung besok dan tidak ada kata menyerah.. Kita harus menang karena kami percaya Tuhan bersama tim kami, PSS Sleman..


No comments: