Saturday, April 20, 2013

Masihkah Mau Menunggguku?


image source: dharbin

Apalagi hal yang paling tidak disukai selain menunggu. Tapi celakanya justru itulah yang kita temui setiap saat dan dimanapun kita berada. Berapa banyak waktu hidup kita terbuang dengan yang namanya menunggu. Suka tidak suka menunggu menjadi bagian tak terelakkan dari hidup kita tapi toh nyatanya hal tersebut belum benar-benar bisa menyakinkan alam bawah sadar kita untuk bisa benar-benar menerimanya. Berbeda dengan segala kebiasaan yang lainnya, yang ketika itu terjadi berulang-ulang dan dilakukan secara masif maka secara tidak sadar alam bawah sadar kita akan menerima itu dengan hati yang lapang dan membuatnya seolah-olah tidak ada masalah dengannya. Tapi lagi-lagi itu tidak terjadi dengan yang namanya menunggu. Dia seolah-olah menjadi sesuatu yang pantas dimasukkan kedalam hal-hal haram yang menjauhkan diri kita dari surga.

Dilematis ketika menunggu menjadi pisau bermata dua. Disatu sisi kita membencinya habis-habisan tapi nyatanya kita sendiri juga suka bermain-main dengannya. Berapa banya kita mengumpat akan orang-orang yang berhasil membuang waktu kita secara percuma tapi dilain waktu kita juga berhasil melakukannya pada orang lain. 

Ada banyak ketidakpastian dalam hidup ini, terkecuali menunggu. Karena toh menunggu adalah sebuah keniscayaan yang sudah kita alami sedari sebelum dibentuk didunia sampai nantinya akan di alam akhirat kelak. Bagaimana kontrasnya kita dengan suka citanya menunggu untuk dilahirkan tapi disatu sisi dengan muram durjananya kita membenci untuk masuk dalam antrian menunggu ajal kita masing-masing. Ketika mengumpat sebanyak apapun tidak mampu mengubah apa-apa dari proses menunggu maka mungkin bersabar dan bertoleransi kepadanya menjadi hal terakhir yang harus dilakukan. Menunggu itu adalah sia-sia, ya mungkin itu menurutmu, tapi nyatanya tengoklah Tuhan mu yang tak pernah berhenti untuk menunggumu kembali kejalan yang benar dan selalu merindukanmu untuk kembali kepada Nya dalam keadaan yang bersih.

Jadi, masihkah mau menungguku?

No comments: