Wednesday, June 8, 2011

Aku Masih Waras!!

"Apapun yang akan terjadi, aku takkan pernah menyerah
Meski harus berlumur darah, meski berlinang air mata
Kuyakin.."

"Meraihmu hingga ujung langit, menggapaimu sampai dasar bumi
Meski harus menangis darah, meski berkorban segalanya
Kuyakin.."

Apakah dengan mencintaimu merupakan sebuah kesalahan? Atau apakah dengan hanya sekedar sayang kepadamu menunjukkan betapa bodohnya diriku dihadapan orang-orang itu? Akh, percuma mendengarkan segala omongan mereka. Toh, mereka bukan peran utama dalam kehidupanku. Mereka hanya sekumpulan orang yang sedang mengandalkan otak kanannya dalam berpikir, sedangkan aku sendiri malah sedang mematikannya. Ya, hanya dengan setiap kali melihatmu, membaca namamu, mendengarkan namamu, dan bahkan apapun itu yang berbau dirimu seluruh fungsi logika ku lumpuh seketika. Kubiarkan naluriku menguasaiku tanpa adanya perlawanan sedikitpun, dan itu kulakukan hanya ketika ada dirimu dalam berbagai bentukmu.

Tembok yang kubangun setinggi mungkin dengan batu harapan setiap harinya itu pun runtuh. Dan kau tahu, berapa kali dia runtuh? Dan kau tahu, berapa banyak batu yang dibutuhkan untuk membuatnya tegap kembali? Dan kau tak kan pernah tahu dan merasakan bagaimana sakitnya ketika mengetahui batu-batu harapan yang ku kumpulkan sedikit demi sedikit hancur luluh lantak. Kadang aku berpikir, mungkin yang kau tahu selama ini hanya aku yang duduk sambil memandangmu sesekali, melempar senyum ketika matamu secara tidak sengaja berpapasan denganku. Kecil memang, tapi itulah batu-batu yang kubutuhkan untuk membangun tembok di dalam hatiku.

Dalam keterpurukanku, aku selalu menjaga lilinku. Akan kulakukan apapun itu demi nyala lilinku tetap menyala. Karna kupercaya, suatu saat nanti ketika kau dalam kegelapan yang kau lihat hanya aku dengan lilinku. Lilinku lah yang kan menerangimu dalam melanjutkan perjalanan hidupmu. Tapi mungkinkah kau melihat cahaya lilinku ketika yang ada disekitarmu berupa lampu-lampu merkuri berwatt tinggi? Mungkinkah kau sedikit saja sadar ada setitik cahaya yang mencoba mengalahkan kuatnya cahaya merkuri yang ada. Tolong, sebentar saja sebelum lilin ini habis.

Aku tidak gila maupun idiot! Bisakah kalian diam kembali untuk sekejap saja? Aku masih waras tidak seperti yang kalian kira. Kalian yang gila! Kalian tidak pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Kalian pikir hanya karena mencintai seseorang terus-terusan yang justru membuat hati kita hancur itu merupakan sebuah perbuatan sia-sia? Tidak aku katakan. Kalian yang idiot! Aku bertanya pada kalian, apakah kalian ini pernah sakit hati dengan pasangan kalian? Sakit bukan? Tapi kenapa kalian masih saja mencintainya dan kembali padanya? Bukankah kalian disakitinya? Ha? Sama bukan? Jadi kenapa masih saja membanding-bandingkan?

Aku masih menyayanginya, walau entah sampai kapan aku dapat menjaga itu semua. Mungkin sampai ada seseorang yang mampu mengalihkan duniaku darinya. Ya, akan kutunggu orang itu. Orang yang akan membahagiakanku. Orang yang akan membalas setiap detil senyum dan ucapan sayang yang terucap dari bibirku. Tapi, ijinkan aku sebelum orang itu benar-benar datang menjemputku. Ijinkan aku untuk tetap memandanginya seperti biasa sambil mengamatinya dari kejauhan. Kau tanya kenapa? Karena aku masih mencintainya.


"Aku takkan pernah menyerah untuk mendapatkan cintaku..."

-------------------------------
lyrics by: Sophie - Pejuang Asmara


1 comment:

Anonymous said...

sajake, this is not what i have in mind.
but this is my point of view:
kalo emang sudah jatuh hati, dan sakit berulang2, kenapa ga sekalian aja pergi? biarin kosong hatinya sampe ada yang ngisi lagi.

*angkat bahu*
ngomong gampang emang.
*ngelem pecahan hati**halah*