pelan tapi pasti, kenyataan itu pasti akan datang.
kenyataan akan segala hal yang terabai.
tak terindahkan namun secara perlahan terus menambah.
siapa yang tak perduli dengan masa depan sekarang?
ketika kenyataan itu muncul kembali.
menampar keras di wajah berkali-kali.
memuntahkan sejuta ekspektasi di setiap jaringan sel dalam otak.
mencoba memainkan irama-irama satir kehidupan alam bawah sadar.
tapi kemudian masa depan milik siapa untuk diperdulikan?
ketika tidak ada yang dimiliki sama sekali.
terbiasa hampa yang menjadikan kekosongan menjadi teman.
bebal akan kehidupan nyata dan terlalu lama bermain dalam imaji.
masa depan yang seperti apa yang harus diperdulikan?
hitam.. gelap.. sepi..
tak ada siapapun didepan.
sepertinya mati. ya masa depan itu mati. tak bernyawa.
bukan sebuah zat yang berbentuk. dia tak ada secuil pun wujud.
jadi harus memperdulikan siapa sekarang?
No comments:
Post a Comment