Should i be happy or not ketika menyadari nanti sore bulan Ramadhan berakhir, dan berganti dengan bulan baru. Yap, bsk sudah lebaran. Hari yang ditunggu oleh semua umat muslim dimanapun berada(masih berpikir klo ada alien yang islam dan melakukan ibadah yang sama) tak terkecuali umat muslim di Indonesia yang kalau saya boleh bilang agak sedikit berlebihan ketika merayakannya. Bagaimana tidak? Semua terasa dikondisikan dan ditradisikan untuk menjadi manusia yang konsumtif selain sebagai manusia yang suci tentunya(untuk yang kedua ini relatif). Bahkan kalau diperhatikan tingkat konsumtif akan meningkat menjelang lebaran tiba. Saya pun juga mengalaminya, bagaimana ketika sejak kecil selalu dibelikan baju baru ketika lebaran tiba sehingga tentu saja ikut merubah mindset saya kalau lebaran identik dengan baju baru. Namun lambat laun tentu saja pemikiran bisa berubah. Semakin kemari makin menyadari bahwa bukan itu intinya(Buset, berasa udah bener aja saya ngelakuin hidup, Meh!)
Masih inget dikepala ketika menjelang ramadhan tahun ini bagaimana beratnya untuk menyambutnya. Perasaan takut lapar, dan segala macam hal-hal duniawi masih aj nggondheli. Tapi ketika ramadhan akan berakhir justru malah berasa berat buat ninggalinnya. Am i looks like a hypocrite? Tapi bener kok, ada banyak hal yang mungkin tidak ditemui ketika ramadhan tahun2 sebelumnya walau pun masih sangat jauh dari kata baik. Ramadhan kali ini lebih banyak ngurusin masalah hati sendiri. You know bagaimana susahnya menjaga hati. Tapi selama sebulan ini, saya sedikit banyak belajar menata hati, minta tolong sama Tuhan buat ngejaga hati ini, nguatin hati ini. Hati saya mungkin termasuk dalam kategori fragile tapi tetep aj yang punya g nyadar akan hal itu(my faults!) But fine, toh sekarang udah agak mendingan hatinya, walau disana-sini masih banyak retakan yang belum tertutup sempurna. Tapi terima kasih buat Tuhan yang udah mau kasi kekuatan lemnya untuk benerin hati ini. :)
Ramadhan tahun ini sedikit banget ikut acara buka bersama diluar. Ada beberapa acara yang harus ditolak(maaf teman, lain waktu mungkin) bukan masalah sombong, materi atau gimana. Tapi lebih ke ribetnya ketika harus buka bersama di tempat umum. Bagaimana harus membagi waktu terutama ketika sholat maghrib dan juga malasnya ketika sarana mushola yang ada tidak sebanding dengan jumlah orang yang akan beribadah. Pernah merasa nyaman ketika berdoa ketika shalat dengan orang-orang dibelakangmu menunggu giliran untuk sholat? Big No!
Mudik? belum ada di kamus saya untuk kata itu, but who knows untuk waktu yang akan datang. Tapi jujur, menurut saya mudik itu sesuatu yang sebenarnya ga perlu! Kalau disuruh memilih, mungkin saya akan mejadi salah satu yang tidak melakukannya. It wasting time dan energi. Can you imagine, bagaimana jutaan orang bermigrasi dalam waktu yang sama dengan you know sarana dan transportasi yang "seadanya" di negara ini dengan pelayanan yang sangat kurang. Buktinya, korban udah banyak berjatuhan walau peringatan sudah diberikan jauh hari sebelumnya. Tapi mudik tetep aj dilakukan. Seolah sudah menjadi tradisi dan ketika tidak melakukannya akan menjadi sesuatu yang menyakitkan dan menyiksa hati(terdengar lebay?) Segala macam hal yang ada di negara ini terbentuk dari tradisi, dan akan sangat berdosa ketika mengubahnya!
Terlepas dari itu semua, selamat menyambut bulan baru. Semoga apa saja yang sudah dilakukan selama ini memjadi berkah, ada pelajaran yang bisa diambil, dan masih dikasih kesempatan buat ketemu ramadhan tahun depan. Amien... Selamat menjadi manusia yang baru.. :)
...SELAMAT HARI RAYA LEBARAN...
No comments:
Post a Comment